Tuesday, August 31, 2010

Villars Milk Chocolate


Korban hari ini : Villars Milk Chocolate.

Cokelat susu buatan Swiss.

Sebenernya nggak banyak yang bisa diceritain dari cokelat ini.
Milk Chocolate buatan Swiss punya karakter yang pasaran, rasa susu dan rasa manis yang kuat.
Mirip Milk English Chocolate.

Cokelat dipacking dengan kotak karton dan silver paper alias aluminum foil.
Yang asik dari penampilan cokelat ini adalah ukiran bunga di setiap bagiannya.
Detail bunga garis-garis tipis jelas dan sempurna.
Tidak ada cacat gelembung udara atau bentuk yang salah cetak.
Cool!
(Di gambar terlihat ada sedikit noda putih, fat bloom. no problem, 5 menit dibiarin, hilang semua)
Okay, mulai makan.
Snap/patahan cokelat bagus, dipatahkan terasa  keras, terus *TAK*, cokelat patah jadi dua. Sedikit potongan ukuran sangat kecil jatuh, ndak masalah.
Kalau dibau, terasa susu, ada juga sedikit bau khas yang cuma ada di susu segar, mirip keju cheddar Kr*ft slice. Bau cokelat malah kalah dibandingkan bau susu.

Begitu masuk mulut, yang terasa pertama jelas aroma susu. Beda sama cokelat Indonesia, rasa susu yang dominan terasa agak "amis". Seperti bau-nya, ada rasa khas yang cuma ada di susu segar.
Rasa vanilla terasa di ujung lidah, dan rasa keju terasa di lidah bagian sisi dan tengah. Sedikit rasa butter juga.

Aftertaste, sedikit rasa susu segar, agak "amis". Tergantung dari selera, bisa jadi ini kelebihan atau kelemahan. Sedikit rasa selain keju dan butter yang gak bisa gw jelaskan di bagian tengah lidah, fresh gitu menyembunyikan rasa "amis"nya.

Satu hal lagi, cokelat ini cepet lembek kalau kena udara hangat sedikit aja(gak heran sih, ini kan milk chocolate :p), dan kalau udah lembek, rasa-nya nggak keluar maksimal. Rasa butter dan keju yang ada bisa hilang, terasa cuma susu dan vanilla.

Rating, gw kasih 7/10.
Cokelat yang OK, harga masuk akal.
Gak banyak detail rasa yang ada, dan rasa susu segar ngasih feeling yang bagus di mulut(setidaknya buat gw).
Enak buat temen nonton film, minum teh, atau saat santai.
Kurang cocok bagi mereka yang suka detail rasa dalam(Yaaaah, lagian kalau nyari detail rasa yang dalam, kenapa milk chocolate???).

Monday, August 23, 2010

Silver Queen Orange Peel

Mood makan cokelat kembali menyerang, dan korban kali ini adalah...
*jeng jeng jeng*
not a fancy(and hell expensive) chocolate, not an artisan chocolate but..Silver Queen Chunky Bar Orange Peel. (nama kok panjang banget)


Yup, Silver Queen!
Merk cokelat favorit jaman masih SMP. Jaman masih kejang-kejang kalo liat cokelat sekelas Lindt.
Jujur aja, gw beli cokelat ini cuman penasaran sama Orange Peelnya. Why? Karena tidak lama sebelumnya, I met Manjari Orange. An awesome chocolate by Valrhona.
More on that later, back to Silver Queen.









Buka kotaknya, ga ada bedanya sama Chunky bar biasa. Di ujung bisa disobek, terus ditarik, mirip kaya Toblerone. Di dalemnya dibungkus kertas emas.
Dan Voila! Cokelatnya nongol.
Berhubung cokelat ini udah semlem di chiller, matahinnya agak susah. Gw gak sengaja matahin sekitar 4 bar.
Demi rasa cokelat maksimal, gw taroh dolo deh di meja.
*10 menit berlalu*
Ok, coba lagi matahin.
*Tak*
no problem.
Cokelat dipatahkan dengan sukses tanpa masalah.
Begitu cokelat dipegang, udah kerasa bau orange-nya. Ternyata Silver Queen benar-benar murah hati kalo soal perisa buatan rasa orange. Bisa hal bagus, bisa hal buruk, tergantung selera masing-masing orang.
Buat gw? Gw gak terlalu suka cokelat yang terlalu kuat aroma nya. Buat gw cokelat ya rasa cokelat! Perasa tambahan tipis-tipis aja, bikin seru ngerasainnya perlahan-lahan. Ditambah lagi, jadinya cepet eneg, ga bisa makan banyak.

Cokelat masuk mulut, dan seperti baunya, rasa cokelat terasa sangat-sangat kuat. Mengalahkan rasa cokelatnya. Ada sedikit rasa khas cokelat silver queen, rasa cokelat manis yang agak "berat" dengan vegetable fatnya.
Orange peel di dalem dikasih banyak, dengan sedikit kacang mente di sana sini. Orange peel terasa alot, kenyal, seperti makan permen empuk. Gak krenyes, zesty, seperti orange peel biasanya.
Berasa beda, tapi gak bisa dibilang gak enak juga. Pengalaman baru lah, makan orange peel kayak gini.
Sempat gw ambil dari mulut gw orange peelnya.(enggak gua foto. emang lu mau liat orange peel bekas mulut gw belepotan cokelat dan air liur?)
Anehnya, orange peel banyak yang berwarna putih daripada orange. Yang menurut gw aneh. Orange kok gak orange?

Cokelat yang lumayan, mengingat kisaran harganya yang enggak (terlalu)mahal.
Buat chocolate enthusiast, enggak terlalu gw saranin, karena rasanya yang nggak kompleks. Cuman rasa manis, vanilin, sedikit mete ama jeruk.
Sedangkan buat gw, lumayan lah buat iseng-iseng, sekedar cokelat ringan-ringan doank.After all, I am a chocolate black hole. :)

5/10

Sunday, August 22, 2010

Royce' NAMA Chocolate Bitter

Chocolate untuk hari ini :

Royce' Nama Chocolate Bitter(with Cognac).

Ketika membeli, yang didapat adalah sebuah kotak(gambar samping), yang dibungkus dengan sebuah silver bag kedap suhu dan sebungkus cairan dingin biru(ada yang tahu namanya apa?)

Bagian paling luar dibungkus kertas, dan begitu kertas dibuka, yang ditemukan adalah sebuah kotak bertuliskan hal yang sama dengan bagian luar, cuman kali ini dalam bahasa Jepang.
Kotak dibuka, dan...jeng jeng jeng. ada bungkus plastik.
Bungkus plastik dibuka, dan akhirnya....KOTAK lagi. kali ini kotak plastik.
And finally, ketika kotak plastik ini dibuka dalemnya ada bintang utama : Balok-balok cokelat yang cakep dan menggiurkan.
Di dalam kotak juga disediakan sebuah stik, yang dipake buat nusuk cokelatnya lalu dimasukkin mulut.

Pertama-tama, maap bentuk cokelatnya ancur.
Gara2 storage n handling yang salah, cokelatnya sempat kepanasan, sehingga lemaknya keluar semua..:(
NAMA harusnya lebih keren dari ini. Bentuk aslinya cokelat kotak2 indah dengan serbuk kakao di sekitarnya.

Begitu satu balok dimasukkin mulut, kesan pertama yang muncul adalah lembut, dan aroma pahit khas kakao bercampur cognac yang langsung keluar.
Selanjutnya, nggak usah dikunyah atau diapa2in, cokelat sudah lumer dengan sendirinya menjadi cairan lembut bagai cokelat cair, terus mengeluarkan aroma pahit cokelat yang kental.
Waktu gw sadar cokelat udah cair semua, gw telan perlahan-lahan...Aroma cognac terasa di tenggorokan, naik ke hidung.
Rasa cognacnya sedikit mendominasi rasa cokelat, tapi nggak sampai menutupi rasa cokelat asli.

Gw ambil lagi sepotong, gw masukin mulut, kali ini gw puter2 di mulut.
But not much changes, cokelat pada awalnya terasa kental, lalu dengan cepat lumer, terasa ada cairan lembut di mulut.
Sedikit licin di mulut, kayaknya cocoa butter dan krimnya. Muter2 sebentar di mulut, lalu masuk lagi ke tenggorokan, bikin tenggorokan *fzz* terus cognac naek ke hidung.
Aftertaste terasa sedikit aroma cokelat yang robust, mirip kopi robusta. aromanya agak gosong-gosong pahit, mirip rasa serbuk kokoa juga.
Rasa alkohol masih terasa di pangkal hidung dan sedikit di tenggorokan, serasa dingin kayak abis minum obat batuk.
Ndak begitu lama, rasa kakao dan liquer udah hilang dari mulut, cuma terasa sedikit rasa cacao fat yang kesat di mulut.

Tekstur yang luar biasa lembut, Bitter dark chocolate flavor yang cocok sama cognac, dan aftertaste pendek yang kemudian hilang sama sekali di mulut bikin gak bisa bosen membuat cokelat ini jadi cokelat yang sangat mudah dinikmati.
Gw udah makan 3 macem Royce' Nama Chocolate(Champagne, Au Lait, n Bitter Cognac) dan 2 macem Nama(Rum n Cointreau) buatan seorang chef di Jakarta, so far this one is the best one.
Cokelat yang simple dan mudah dinikmati.

Overall score : 8/10

*PS : Makan pake staff-nya, karena cokelat benar2 sensitif suhu, dipegang pake tangan langsung lumer belepotan gak keruan di tangan.

PERTAMAX!

PERTAMAX!
(Aneh memang, Pertamax di blog sendiri)

Mulai hari ini, 23 Aug 2010, XOCOATL resmi dibuka.
*Yeah*Suitsuit*plokplokplok*jedierjedier*

Blog simple buat sharing icip-icip cokelat dan hal seputar cokelat.
Okay, nuff said, start chocolating!