Sunday, December 12, 2010

Mohon maaf atas updatenya yang (sangat super duper) lama! I'm back @Surabaya!

Sungguh maaf atas update-nya yang benar-benar lama.
I've been busy lately.
Keluar masuk kota Jakarta dan Bandung. Menyenangkan juga! :D
Sudah lama tidak tasting cokelat membuat gw jarang update blog ini.
Eit, jangan salah, gw MAKAN cokelat setiap hari. Tasting cokelat?
Nah itu berbeda! Dan hal mengenai tasting selalu gw post di sini! :D

About the Chocophile 101?Berhasil dengan sukses!
Banyak yang kaget dengan manfaat sesungguhnya cokelat, dan bagaimana sebenarnya cokelat dibuat.
Bukan hanya itu, mereka berkesempatan mencoba salah satu cokelat TERBAIK di dunia : Valrhona!
Survei membuktikan, Valrhona Manjari memenangkan cokelat favorit(sejauh ini)!
Well, mereka juga pulang dengan souvenir Valrhona bar dan satu set pralines dari Theys Chocolate!
Penasaran?
Nantikan Chocophile 101 di kota-kota lainnya. :D

About new chocolates?
Well, gw berhasil mendapatkan Michel Cluizel tasting set.
Siapa itu Michel Cluizel?
Dia adalah salah satu French chocolatier saat ini!
Wait for the review!

Other info?
Well, gw menemukan beberapa chocolate spot terbaik di Jakarta dan Bandung!
Buat warga Bandung yang doyan cokelat kualitas ULTRA, meluncur saja ke BAWEAN Bakery di Bandung!Tepatnya?tentu saja di JALAN BAWEAN!
Gw makan Guanaja Cake di sana, dan rasanya...WOW! It's VALRHONA!
Bener-bener salah satu cake terbaik yang pernah gw makan!
Ahhh~~~!!! JADI PENGEN LAGI!!! >____<

Sedangkan untuk Jakarta, coba mampir ke ISMAYA Cafe di LEVEL ONE Grand Indonesia.
Gw dapet info kalau cokelat di sana juga kemungkinan VALRHONA!
Kalo sudah cek, kabarin yah! :)

Saturday, October 9, 2010

Chocophile 101 : Introduction to Fine Chocolate and Chocolate Tasting - Surabaya

Sesi Chocolate Tasting Cholo - Chocolate Appreciation Community untuk pertama kalinya diadakan di Surabaya!
Diselenggarakan di Surabaya Town Square(SUTOS) pada tanggal 15-17 Oktober 2010, Chocophile 101 menghadirkan cokelat 6 macam French Chocolate Valrhona dan 8 macam Singaporean Chocolate Theys.

Suka cokelat?Ingin suka cokelat?Atau sekedar ingin tahu bagaimana merasakan rasa tannic, woody, acidic, smoky, etc dalam sebuah cokelat? Sebaiknya anda segera daftar sekarang, karena pada event Chocophile 101 kali ini hanya tersedia 30 kursi.

Novi Nero Nero 80% Venezuelan by Serizawakatsuki

Ga pernah denger ni chocolate, bahkan search di google pun hampir ga ada.

Dg origin Venezuela, uda berharap bnyk ni, too bad, not as I expected for Venezuelan.

Ingredient: cocoa mass, sugar, cocoa butter, soy lecithin and natural vanilla.

Notes
Hampir ga ada aroma, buset deh, baru skrg buka chocolate ga ada aroma yg menyeruak. Begitu deketin ke hidung, tercium bau cigarette aja. Ga tercium aroma chocolate. (Ini rokok apa chocolate?)

Initial Impression
Ga heran aroma ga ada, wrappernya aja buruk, dg gold foil, tp uda terbuka di salah satu ujung, cape deh. Dark brown, not bloom neither polish shine (sejauh ini, blm ketemu chocolate yg sebaik Amedei ni). Sharp and clean 'snap', held firmly for a few seconds.

Taste Impression
Roasted nut or coffee; ashy or burnt; slight acidity; slight bitterness; not have chocolate flavor; real disappointed for me.
Finished with coffee; tea like tannic perharps.

Texture Impression
Waxy and sticky when chewed. Not as creamy as Valrhona, at least, it melted easier than Godiva. Unpleasant and short dryness aftertaste, need water to clear it. (Bagusnya, gw sediain teh oolong, aroma teh jd lebih berasa, nilai plus dr chocolate ini hehehe)

Overall Impression
Wrapper buruk; aroma hilang jd bau cigarette aja; ga berasa chocolate flavor; nilai plus cm menolong teh jd lebih enak aja.

Rating
1-2: will gladly to have this as a gift, don't want to spend money for this one.

NB: Denger nama Venezuela, yg ada di otak gw, criollo and trinitario bean dg fruity and complex flavor, juga aroma yg semerbak pastinya. Sepertinya ini barang cacat (dr wrappernya yg uda kembung dg udara karena salah satu ujung tidak rapat alias terbuka)

Valrhona Abinao 85% - Powerful and Tannic by Serizawakatsuki

Satu lagi chocolate yg masuk 80% class, Valrhona Abinao dg cacao content 85%. Dg cacao bean dr Africa, minggu ini akan gw siapkan '80% class death match' antara Godiva Santo Domingo 85%, Valrhona Abinao 85%, dan jg Novi Nero2 Venezuela 80%.

Ingredient: cocoa beans, sugar, cocoa butter, emulsifier (soya lecithin), natural vanilla extract.

Notes
Begitu dibuka, aroma chocolate menyeruak, dg hint floral sebentar, woody, slight nutty, and maybe i can finally smell some vanila (hope it's right), or is it spicy?

Initial Impression
Shoot! Another chocolate that have 'bloom', memang seharusnya begitu dibeli langsung sikat, biar ga kena perubahan suhu gini. Hope the other Valrhona just fine. Berhubung kena 'bloom', warna dark brown hanya terlihat ketika diusap sebentar (ga sampe warna hitam seperti Whittaker Ghanaian 70%), dan tentunya uda ga ada high shine.
Bagusnya, ketika dipatahkan, it's still have a clean and sharp 'snap'.
Begitu diusap pun, butuh beberapa detik untuk sedikit melelehkan cacao butter-nya di jari.

Taste Impression
A slight bitter (that so often tasted from Forastero bean), but it last for a second (not as Godiva 85%, which last till the end, make Godiva not quite palatable for me). Than, citrus acid (usually I tasted in Madagascan bean) came out, followed by a tannic (herb or wood?), roasted coffee. After take some pieces, the bitterness not tasted anymore, nicely done. Another piece I tasted, a slight sweetness came along too. And maybe a subtle nutty when I chewed it.
Finished with coffee bean aroma, oat, and maybe spicy too.
The aftertaste, dry like light bodied red wine, still lingering and it's almost an hour now, sure it's a pleasant for me.

Texture Impression
Smooth and velvety, fairly easy melt than Godiva, maybe it's have more cocoa butter. With mild intensity for my palate, feel like Lindt Ecuador 75% (I'll review it another time).

Overall Impresion
More palatable than Godiva (that's for sure); flavors that gradually change; nice and real long, red wine aftertaste; what more can I ask? Oh, maybe the supply, so I can easily buy it hahaha.

Rating
3-4: A joy to the world!

Godiva 85% San Domingo Chocolate by Serizawakatsuki

Godiva chocolatier (dr namanya aja uda ngaku kl dia ga proses dr cacao bean, tp proses dr couverture produsen lain untuk membuat chocolate). Walaupun Godiva brand dr Belgia, varian satu ini ditulis made in Germany, gw blm dapet info pake couverture siapa si. Santo Domingo atau Dominican Republic, salah satu negara di Caribean, biasanya memiliki deep earthy flavor with fragrant tobacco notes.
Ingredient: cocoa mass, sugar, cocoa butter, emulsifier: soy lecithin, flavours. (Ini yg gw ga suka, kenapa si ga ditulis terang2an, flavournya apa)

Oke, mulai buka packagenya yg cukup menarik gambarnya walaupun biasa saja packagenya (baca: umum digunakan merek lain). Wrapper dr gold foil, sulit untuk unwrapped dg rapi (so far, Amedei yg paling oke wrappernya).

Begitu unwrapped, aroma floral tercium sebentar yg kemudian hilang digantikan aroma chocolate yg cukup intense. Dipatahkan jd dua untuk jatah malam ini hehehe. Kemudian, sambil mengusap satu piece, menghirup aromanya jg. Tercium sedikit aroma woody, nutty, kacang asin gt. Kemudian didominasi aroma chocolate dan smokey gt. Hold firmly when I rubbed it for a few minutes.

Saat masuk mulut, sedetik kemudian, bitterness quickly evoke, taste like medicine (atau pahitnya tunas di dalam biji teratai kl ada yg pernah makan). Sedikit rasa asam, fruity like. Yg mendominasi tetap rasa pahitnya. Sewaktu dikunyah pun, masih rasa pahit dg rasa nutty sebentar, kemudian tannic, seperti chinese herb, hingga chocolate menghilang. Finish dg coconut impression (still bitter for a while though), coffee. Kl dimakan lg, jd terbiasa dg pahitnya dan akhirnya jd bs diterima oleh lidah.

Texture bisa dibilang waxy, sticky and gummy when chewed. Agak sulit melt di mulut. Aftertaste, pleasant dry for a fairly long time, yg jelas ga perlu minum jg ga masalah.

Overall, sepertinya tekstur chocolate ini (waxy) ga bs dibilang kurang cacao butter (dg total fat 52,5gr dlm 100gr, bs dibilang itu cocoa butter semua), tp mgkn conching time yg kurang atau over roasted ya? Blm bs komentar banyak, karena blm dibandingkan dg Valrhona Abinao (sama2 85%) atau dg Valrhona Tainori (sama2 dr Santo Domingo namun dg cacao content 64%), yg pasti, rasa pahit di awal2 bisa membuat jera lidah yg blm pernah makan chocolate pahit.

Rating: 1-2 (Gladly to have this as a gift, though will not spend money for this one again)

Re-review : Royce' Criollo Dark Chocolate by Serizawakatsuki

Royce', produsen chocolate confectionary asal Hokkaido, Jepang. Ini variant kedua yg gw review malam ini, Criollo Chocolate "Bitter", itu juga tinggal 9 pcs, dr 24 pcs yg ada awalnya hehehe. 

Description
Pada wrapper tertulis Sur de Lago, berasal dari salah satu region penghasil cacao di Venezuella, yg terkenal dg cacao bean jenis Criollo dan Trinitario. Sayangnya gw ga bs bahasa Jepang, karena deskripsinya bnykan bahasa Jepang, untungnya ada keterangan dlm bahasa Inggris (karena beli di Singapura). Ingredient: cocoa mass, sugar, cocoa butter, emulsifier (soybean-derived), flavor, (some of the ingredients contain milk constituents). Kok ga ada % cacao, gw jg ga tau ni, tp kira2 si ada sekitar 50% setelah dimakan. Terus yg bikin gw penasaran, cm tulis flavor dan keterangan dlm kurung itu, apa ni maksudnya?

Notes
Chocolate of course, didominasi dg toffee. Setelah dipatahkan, ada sedikit spice maybe, or perhaps wood or tobacco, not sure. Ada aroma nutty jg.

Initial Impression
Package yg elegan, kesannya mewah. Bungkusnya agak sulit dibuka, jd robek deh pas buka. Nah, penampilannya ni, kena bloom warna jingga gitu, sugar bloom kah? Light brown colour dg sedikit reddish yg menandakan adanya Criollo bean. Aromanya mild dg aroma toffee yg manis. Setelah dipatahkan, yg menghasilkan clean and crisp 'snap'. Teksturnya lembut dan halus, tp menurut gw, lebih cepat meleleh di tangan ya.

Taste Impression
Sugary, bisa dibilang, label "Bitter" di sini ga berasa sedikit pun karena rasa manis toffee yg mendominasi dari awal sampe habis. Gw mendapat kesan seperti makan milk chocolate namun tidak semanis milk chocolate jg. Light bodied bisa dibilang begitu. Sedikit rasa kopi di pertengahan, dan waktu dikunyah ada sedikit rasa nutty jg. Finished with coffee flavor, a little bit bitter and acid, linger for a minute.

Texture Impression
Smooth and creamy, ga nempel di gigi sewaktu dikunyah. Sayangnya, ga merasakan cool sensation dr cocoa butter di sini, sedikit curiga ni. Aftertaste jg lumayan, mild and pleasant,jd bisalah ga minum air beberapa lama.

Overall Impression
Sebelumnya gw makan disandingkan dg Valrhona Guanaja dan Caraibe, jg Amedei Porcelana dan 9, lalu Lindt Ecuador dan Madagascan. Ga heran rasa yg gw dapatkan dg sekarang makan tanpa disandingkan, berbeda jauh (dulu gw merasa ini chocolate kok manis doang ya, uda gt lebih mirip makan permen toffee drpd chocolate, bikin eneq).
Sekarang rasanya lumayan jg walaupun ga istimewa, so, layak dicoba dan tidak menyesal jg, walaupun gw ga akan beli lg (tp kldikasih si, dg senang hati menerima hehehe)

Rating
3.5 out of 5, good chocolate.

Note: Thank you very much Ms. Agnes, uda repot2 beliin waktu ke Singapura ^^

Amedei no. 9 by Serizawakatsuki

Description
Amedei 9, 75% cacao, combined from 9 different plantation, with the family secret recipe. Ingredient: cocoa mass, cane sugar, cocoa butter, vanilla.

Notes
Intense chocolate aroma, nutty and floral or herb hint, sometimes with leather aroma. (Compare with Lindt Madagascar, that I savor while I write this, Amedei aromas was so hard to describe, actually I'm not sure about the aroma that I smell) 

Initial Impression
Look at the picture above, the high shine that I saw just after unwrapped, was cover by dusty, my bad. Actually, compare with Porcelana, the appearance are almost the same, except the light brown colour is a little bit more darker than Porcelana, with slight reddish.
When I break the bar, it has clean and crisp 'snap' sound.

Taste Impression
At first, fresh citrus acid emerge gradually, more intense during the time it melted. When I chewed it, a subtle nutty flavor came out for a while, still dominate by the citrus acid and chocolatey flavor. Just before finish, I sense freshly baked bread and it finish with the flavor of coffee (like I've been drinking coffee). The aftertaste lingering for a few minutes, and still nice even I'm not drink water (usually, after eat chocolate, I must drink some water because it's aftertaste left too dry for me)

Texture Impression
Smooth and thicker than Porcelana. Melted more slowly than Porcelana, still creamy though not ganache-like. 

Overall Impression
With the cheaper price than Porcelana, I think this bar was so great! Absolutely I will buy this bar again if I have the chance.

Rating
5 out of 5, another excellence chocolate!

Amedei Porcelana - Cioccolato Fondente Extra 70% by Serizawakatsuki

Yup! This beauty was so hard to define and hard to resist, great chocolate!
Review dulu ah.

Gw suka desain bungkusnya, eye catching banget, warna-warni, cuma kelemahannya jd ga keliatan elegan dan mewah seperti Valrhona. Lalu bungkus dalamnya seperti paperback dg lapisan foil di dalamnya, gw suka ni bungkus karena mudah dibuka (hasilnya jd rapi tanpa robek sedikitpun, beda dg bungkus foil yg lain)

Ingredient: cocoa mass, cane sugar, cocoa butter and vanilla. Looks like it doesn't have any emulsifier.

Light reddish brown with high shine and smooth texture, it's a real Criollo for sure. Quick and light 'snap', almost without any crumble.

The aromas was rubber or leather perhaps, slight spice and smoke,and very earthy chocolate aroma. Need a longer time than Valrhona's to melt it cocoa butter when I rub it.

It has cool sensation when I savor it in my mouth, maybe because of the cocoa butter (I've read before, that cocoa butter has cool and fresh sensation, CMIIW).
Feel so smooth and not sticky or waxy when I chewed it.
Melted so pleasantly and easily in my mouth, gradually disappear when it melted, leaving me want more and more to savor, really like ganache, so creamy....

For the flavor, it's very challenging for me. At first, I taste some acidic, looks like red fruit hint. When I chewed it, roasted coffee and nutty came out instantly, more intense. It finished like the coffee bean flavor that I've chewed before.
But, I don't think it has so simple flavor like this, maybe my palate need some upgrade again with more tasting, because there are others flavor that I can't define yet.

Overall, with fairly expensive price, I think it's worthed. Absolutely I'll buy this chocolate again if there is a chance. I like the package, love the ganache texture so much, that make me wanna more and more. Love the intense yet complex flavor too.

I give it 5 out of 5, it was great chocolate that i can't resisted it. Excellent!

NB: Sekali lagi, thanks to Susilawati, yg uda mencari dg susah payah pesanan gw waktu ke Eropa, maaf ni ga sisa sedikitpun, susah nahannya hahaha.

Valrhona Jivara 40% - Creamy & Chocolatey by Serizawakatsuki

Lots-a-updates today.
Semua dari Serizawakatsuki dengan cokelat-cokelat dari Europe-nya.
Setelah Tanariva minggu lalu, update kali ini menambahkan Jivara dan Abinao; Re-review Royce Criollo; dan tidak lupa juga varian non-Valrhona Godiva 85% Santo Domingo Chocolate dan Novi Nero Nero 80% Venezuelan.
Anyway, Jivara first.
Go Serizawakatsuki!

Another milk chocolate from Valrhona. Creamy & Chocolatey
Milk chocolate with pronounced cocoa taste, notes of malt and vanilla (Gw ga dapet info soal origin cacao beannya di website resmi, tp dr website lain, dan katanya dari Karibia si.)

Ingredients: cocoa butter, whole milk powder, sugar, cocoa beans, brown sugar, natural vanilla extract, emulsifier (soya lecithin), barley malt extract.

Package persis dg Tanariva, pas unwrapped, msh tercium aroma chocolate sedikit, ga seperti Tanariva yg ga tercium sama sekali. Untuk warna jg lebih chocolate dr Tanariva. Hmmm, permukaan atas memang nyaris mulus si (dg sedikit titik2 sebesar lubang jarum di beberapa sudut, pernah baca, itu karena udara ya.), kilap pada logonya (sisanya seperti ada tertutup debu gt), nah di lapisan bawah, banyak sekali remah2nya.
Waktu dipatahkan masih terasa crisp.

Saat dipegang, lumayan bertahan bentuk aslinya, dihirup aromanya sambil diusap agar cocoa butter sedikit meleleh, hmmmm. Hanya terhirup sedikit chocolate, dg aroma susu yg dominan, agak2 manis aromanya.
Waktu masuk mulut, lebih enak rasanya dr Tanariva, tidak terlalu manis dan jg tidak terlalu membuat tenggorokan serek aftertastenya jika dibanding dg Tanariva.

Tekstur khas milk chocolate, sedikit seperti bubuk gt, ga begitu creamy jg ya. Pas dikunyah langsung meleleh, jd ga menempel di gigi. Enak dan yg jelas ga bikin gw eneq.

Pendapat gw pribadi, ini yg harus jd standar milk chocolate, minimal beginilah rasanya milk chocolate yg enak buat gw. Hampir aja kapok makan milk chocolate gr2 Tanariva, tertolong dg Jivara, jd next time, masih mau mencoba fine milk chocolate merek lain hehehe.

Rating: 3 out of 5, good chocolate. Kl lg butuh chocolate yg manis dan buat makan dg santai, sepertinya ini cocok sekali.

NB: Syg bgt gw ga bs membedakan barley malt dan vanilla, sepertinya butuh cobain dulu yg blm dicampur chocolate biar bs bedain aroma dan flavor-nya.

Sunday, October 3, 2010

Valrhona Tanariva 33% - Sweet and Caramelized by Serizawakatsuki

Hello guys and gals, quick update hari ini, gw datangin lagi bintang tamu kita : Serizawakatsuki.
Kali ini dengan varian Valrhona Milk Chocolate : Tanariva.
Eniwei, ini dia reviewnya:

Valrhona Tanariva, dg cacao content 33%, milk chocolate dg cacao bean dr Madagascar yg terkenal dg aroma fruity yg tangy. Dg Ingredients: sugar, cocoa butter, whole milk powder, cocoa beans from Madagascar, dried skimmed milk, natural vanilla extract, emulsifier (soya lecithin), natural vanilla flavour.

Entah gw yg salah penyimpanan atau memang dr sana, chocolate menempel dg bungkus dalamnya, sehingga tercetak keluar garis2 dan jg logonya. Gw ga senang si dg bungkus dalamnya Valrhona, kesannya ga seelegan bungkus luarnya, agak sulit jg buka dg rapi (penting bagi gw, biar bisa membungkus kembali sisa chocolate yg blm habis).

Warnanya bisa terlihat, ga seperti chocolate ya? Lebih mirip dg cappucino gt. Kilapnya jg jarang, soalnya chocolate sudah menempel dg bungkus dalamnya, jd sudah merubah permukaannya, seperti terlapis debu gt permukaannya.

Begitu unwrapped, aroma susu langsung menyeruak, disusul dg aroma caramel sedikit, ga tercium aroma chocolate sama sekali di hidung gw (bad sign).
Dengan cacao content 33%, wajar kalau 'snap' tidak se-crispy dark chocolate, but it's still got nice 'snap'.

Begitu masuk mulut, rasa susu mendominasi, dg manisnya seperti caramel. Ga banyak yg bisa diurai di sini, karena gw ga berasa apapun selain manis dan susu bubuk tadi.

Teksturnya sedikit smooth, sedikit waxy ketika dikunyah. Dan yg gw ga suka dr milk chocolate, aftertastenya yg bikin tenggorokan serek dan ga nyaman.

Sejujurnya gw berasa seperti makan Cadbury, sayang ga beli Cadbury buat jadiin perbandingan. Biasanya rasa manis dan susu yg kebangetan begini lebih cocok untuk chocolate dg kualitas cacao dan pemrosesan cacao yg buruk. Sungguh sayang, gw ga menemukan kepuasan dr chocolate ini, sampe akhirnya makan sisa 40gr Lindt Madagascar lg hehehe.

Rating: 1 out of 5. Agh! Mengecewakan, ga akan beli lagi ini chocolate.
(Rating yg gw berikan sangat subjektif, murni dr preference gw sendiri, dr package dan wrapper, penampilan dan bentuknya , aroma, flavor dan aftertaste, juga dr harganya. Jadi, bukan untuk menilai kualitas chocolate ya, karena dr ingredient, Tanariva masih termasuk fine chocolate, hanya tidak cocok dg saya saja hehehe)

Jd penasaran dg Valrhona Jivara (ada stock satu bar), apa lebih baik ya? Lalu, dark milk chocolate dr Bonnat dan Michel Cluizel jg, bikin penasaran ni (semoga tahun depan bisa dapet).



Hmm... too bad Tanariva.
Kelihatannya anda gagal "memuaskan" bro serizawakatsuki kali ini. Better luck(and chocolate) next time, Valrhona.

Gw belom pernah nyoba Tanariva, jadi belom bisa compare and discuss review dengan bro Serizawakatsuki.
Can't wait until I get my hands on some Tanariva. :)

Tuesday, September 28, 2010

Chocolate is only in one way deadly : DEADLY ADDICTING!

Okay, gw dah dapet Royce' Criollo, Monggo Dark Bar, n Valrhona Equinoxe.
Tapi kali ini, kita pause sebentar reviewnya, rehat.
Sebelum lanjut review merk ini itu, yuk review COKELAT itu sendiri dulu.

Selama ini gw jualan, tawarin cokelat, bahkan ketika sendiri sedang makan cokelat pun selalu dapet kritik yang mirip. "Awas gigi bolong!","Gak takut jerawatan?","Entar gendut lho!", dan banyak lainnya.
Banyak yang nggak tahu, bahwa lebih dari separoh peringatan itu adalah HOAX alias gak bener adanya.

Bener-bener menakjubkan, salah satu negara penghasil cokelat terbaik dan terbesar di dunia, rakyatnya nggak kenal cokelat!!!
"Tak kenal maka yak sayang."
Yuk, kenalan sama cokelat!

"Lho kok bisa?!"

Q : Awas! Gigi bolong habis makan cokelat?!
A : Kakao, bahan dari cokelat, sebenarnya mengandung antibakterial yang melawan pertumbuhan bakteri di gigi. Sayangnya, gula yang banyak terkandung dalam milk chocolate berkontradiksi dengan zat ini. Dark Chocolate memiliki kadar gula lebih rendah, dan lebih bagus bagi kesehatan gigi. Feeling a little insomniac tonight? Take a nib at your favorite chocolate tonight even after brushing your teeth,go back to bed, enjoy the lingering flavour at your tongue, and relax yourself to a nice, deep, energizing sleep.

Q : Aduh, gua suka cokelat, tapi cokelat kan bikin jerawatan??
A : Studi terkini menunjukkan bahwa cokelat tidak berhubungan dengan jerawat. Bahkan, lemak kokoa banyak digunakan di lotions dan sabun yang berkualitas tinggi. Mitos jerawat ini muncul dikarenakan banyak cokelat berkualitas rendah yang menggunakan lemak nabati(lemak kelapa sawit) berkualitas rendah dan peralatan yang tidak bersih dari kacang-kacangan. So ladies, what are you holding back? Enjoying one or two bites of chocolate every now and then won't hurt.

Q : Apakah cokelat berkolesterol tinggi?Gw takut sakit jantung nih!
A : Cokelat mengandung stearic acid, lemak netral yang tidak meningkatkan kadar kolesterol "jahat" dalam tubuh. Bahkan, flavanoids dalam cokelat bisa membuat saluran darah dalam tubuh menjadi elastis. Mitos ini muncul karena alasan yang sama dengan pertanyaan di atas : Lemak cokelat kelas rendah. Faktanya, orang yang mengonsumsi cokelat
secara rutin rata-rata memiliki kesehatan jantung yang lebih baik dan hidup yang lebih lama. Beberapa terapis bahkan menyarankan dark chocolate
untuk membantu kinerja jantung. Chocolate is only in one way deadly : deadly addicting!

Q : Apakah cokelat bikin ketagihan?Katanya bisa bikin tegang gak bisa tidur kayak kopi ato bahkan "high" ya???
A : Tidak. Cokelat mengandung stimulus kafein dan bromin, dan jumlahnya sangat sangat kecil sehingga tidak bisa membuat otak merasa tegang(tidak bisa tidur). Sedangkan untuk membuat kita merasa "high" atau sakau, kita harus makan 25lbs atau sekitar 13 kg dalam sekali makan.
The latest Major League Eating is 2 lbs of chocolate candy bars, and 1,22lbs for chocolate hearts. If you get high after your chocolate session, register for the world record!

Q : Aduh, gw kan lagi diet, takut tau makan cokelat, entar gendut! Ya kan?
A : Studi menunjukkan bahwa memakan dark chocolate dapat meningkatkan metabolisme tubuh, membantu aliran darah(stearic acid), dan lemak kakao(cocoa butter) mengandung oleic acid yang dapat meningkatkan kolesterol baik. Jadi, yang sebenarnya perlu dihindari adalah susu, kacang-kacangan, dan lemak buruk yang ada di cokelat berkualitas rendah. Do you know that European's average person eat about 16 pounds or 8 kilograms of chocolate every year?Maybe that's why most European gals and dudes are smokin' hot!


"Itu aja manfaat cokelat???"

* Bau cokelat dapat merangsang kenaikan gelombang theta di otak sehingga membuat kita merasa relaks.

* Cokelat merupakan aprosidiak alami.

* Cokelat mengandung phenyl ethylamine, zat yang dapat meningkatkan mood.

* Meminum secangkir cokelat hangat sebelum makan dapat mengurangi nafsu makan.

* Orang yang secara rutin memakan cokelat hidup satu tahun lebih lama daripada mereka yang tidak.

* Cokelat mengandung antioksidan yang dapat mencegah kanker.

* Karbohidrat dalam cokelat dapat meningkatkan produksi serotonin, mengurangi rasa tegang atau gelisah; dan endoprhin, mengurangi rasa sakit dan membuat kita merasa bahagia. Kedua zat ini diproduksi secara alami di tubuh kita, sehingga tidak berbahaya.

*Studi menunjukkan bahwa memakan 50gram cokelat sehari dengan kadar cokelat 70% ke atas dapat meningkatkan memberikan perlindungan dari serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan banyak penyakit lainnya. Selain itu, cokelat juga mengandung elemen-elemen seperti zat besi, kalsium, potasium, dan vitamin A,B1, C, D, E yang diperlukan untuk tubuh yang sehat.


"Segala sesuatu pasti ada batasnya kan?Jadi, apa kelemahan cokelat?"

* Kebanyakan Milk Chocolate memiliki kadar kalori, saturated fat, dan gula yang tinggi.

* Cokelat mengandung theobromine, yang tidak bisa dicerna oleh hewan. Jadi kalau hewan peliharaanmu makan cokelat(terutama dark), bawa ke dokter segera!

"Walah, jadi pengen cokelat...Jadi beli yang mana ya??"

* Dark Chocolate mengandung kakao lebih tinggi dan gula lebih rendah dari Milk Chocolate, jadi manfaat kesehatan dari cokelat lebih dominan pada dark chocolate.

* Persentase lebih tinggi bukan berarti cokelat tersebut lebih enak. Banyak cokelat dengan kadar kakao 60-70% mengalahkan cokelat dengan kadar 70-99%.

* Hindari cokelat dengan pemanis buatan seperti sorbitol, vanilin, atau aspartam. Rasa dan fungsi kesehatannya sudah terkompromi.

* Bagaimana dengan cokelat yang "No Sugar Added"? Cokelat tanpa gula akan menjadi sangat pahit, karena itu cokelat seperti ini biasanya menggunakan pemanis buatan seperti xylitol, sorbitol atau aspartam. Kecuali anda memiliki diabetes, cokelat seperti ini sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering.

* Salah satu cara menemukan cokelat yang baik adalah dengan harga dan reputasinya! Swiss memiliki reputasi untuk Milk Chocolate-nya, Italy dengan light-roasted chocolate-nya, French dengan Fine Chocolate truffles-nya, dan lain-lain. Merk yang terkenal antara lain : Amedei, Valrhona, Theo, Vosges, Royce.

* Rajinlah membaca! Baca bahan-bahannya dan konten kakaonya. Hindari cokelat yang menggunakan lemak nabati(lemak kelapa sawit) dan vanilin. Cokelat yang baik menggunakan lemak kakao dan tanpa perasa buatan.

* Lakukan "penelitian"! Setiap orang memiliki preferensi yang berbeda, ada yang suka pahit, ada yang suka manis, ada yang suka kompleks, ada yang suka simpel! Karena itu, cobalah berbagai macam cokelat dan bandingkan. Anda akan menemukan rasa dan kualitas yang cocok bagi anda, sehingga anda bisa makan cokelat, dengan mendapatkan manfaat luar biasa-nya.

"Dan tentu saja, last but definitely not the least : Enjoy a Chocolate Life! Live La Vida Cocoa! Nikmati hidup penuh cokelat!"

Selagi menikmati, ada sedikit hal menarik dari cokelat.

* Indonesia merupakan salah satu pemroduksi biji kakao terbaik dan terbesar di dunia, dan termasuk salah satu negara pengonsumsi cokelat terendah di dunia.

* Konsumsi cokelat terbesar di dunia adalah Switzerland, dengan 22,36 lbs/thn(11kg) perkapita, diikuti Austria(20.3 lbs/year), Ireland(19.47lbs/yr), Germany(18.04lbs/yr), dan Norway (17.93 lbs/year).

* Satu orang Eropa rata-rata memakan 8kg cokelat dalam setahun.(Sekali lagi! cokelat bikin gendut?Coba liat cewek-cewek Eropa! Sexy euy!)

* Biji cokelat berkualitas terbaik di Indonesia diekspor ke Eropa, dan sisa produksi/ampasnya dikembalikan untuk diolah lagi menjadi cokelat berkualitas rendah di Indonesia. (Yeah, it's like "Woooooot????!")




***Penasaran sama gambar cokelat imut-imut di atas? Itu semua foto-foto Custom Chocolate by Cholo Chocolate yang pertama. Dari atas : Ladybug, Turtle, Dinosaur, (and my personal favorite) Iguana/Bunglon. Kalau ada yang mau pesen untuk event, contact me! :)***

Wednesday, September 15, 2010

Valrhona Caraibe 66% - Balanced and Velvety

Yap,seperti judulnya, tokoh kali Valrhona lagi.
Valrhona Caraibe 66% - Balanced and Velvety.

Hari ini gw lagi pengen mencoba eksperimen sedikit.
Seorang ahli pastry ngajari gw, bahwa rasa bitter dan intens yang biasanya bikin eneg dan menutupi rasa tersembunyi dari cokelat bisa "dilawan" dengan rasa asin, membuat lidah tersegarkan dan netral kembali(Kaskus nickname : Chocolatea. Hats off to the great pattiserier!). Jadi, tasting kali ini gw coba "membongkar" cokelat dengan menggunakan air garam. Nggak perlu terlalu asin, sekitar 1/2 sendok teh + setengah cangkir air.
Rasanya?Yum!!Asin, sedikit sepat, dan ternyata bisa menghilangkan bau pasta gigi yang ada di mulut gw.
Seems perfect.

Okay, cukup ngomongin air garam, yuk mulai ber-cokelat ria.


Packingnya :
Ketika dibeli, berbentuk kotak lebar namun tipis. Kotak karton hitam elegan khas Valrhona. Terdapat lekukan di bagian belakang, ditarik sedikit sudah bisa terbuka(Kalo cokelatnya nggak abis, ada slot kecil buat nutup lagi).Di dalemnya terdapat bungkusan plastik lagi berwarna hitam. Bungkusan dengan bahan sama dengan pembungkus snack, berbeda dibandingkan cokelat pada umumnya yang menggunakan kertas emas atau silver.Bentuknya pun berbeda, dengan simbol Valrhona di pojok dan garis patahan yang sembarangan tiap kotaknya.
Keren, ngasi impresi cokelat elegan dan mahal. Buruknya, membuka cokelat pas di atas tanpa mematahkan cokelatnya agak susah! Gak sabaran, gw buka aja lewat samping. Gampang. Toh juga bungkusnya gak gw pake lagi. Pasti abis. :-P

Cokelatnya :
Warna, ya warna cokelat. Lebih terang daripada Guanaja, lebih gelap daripada Villars, lebih seperti warna sepatu kulit.
Dipegang, usap sedikit, terasa ada butiran serbuk kakao sedikit, permukaan cokelat halus mulus. sedikit bubuk cokelat nempel di tangan, tidak ada lemak yang mencair di tangan.
Dihirup dalam-dalam, tercium aroma kayu yang segar. I personally like this fragrance. Aroma yang benar-benar relaxing.
Gigitan pertama, cokelat hancur di mulut dengan mudah, meleleh perlahan-lahan, terasa kental dan intens. Rasa pahit dan robust memenuhi mulut, terasa sedikit rasa kokoa di sana sini, menempel di lidah, gigi, dan langit-langit mulut. Nggak banyak detail yang bisa gw dapet.
Gigitan kedua, rasa asam mulai terasa, diikuti rasa manis. Cokelat meleleh, lalu meluncur langsung ke tenggorokan. Ups, belom sempet nyari detail rasa.
Gigitan ketiga, kali ini gw gigit, gw puter-puter di mulut. chewy sesaat, lalu meleleh. Sekali lagi rasa dominan yang terasa adalah manis yang woody diikuti rasa asam. Gw gak bisa nangkep rasa yang gw kenali di ujung mulut, dan begitu cokelat bergerak melalui sisi lidah, terasa rasa roasted nut dengan masi terasa aroma kayu.
Aftertaste terasa aroma kakao robust dan intens, sedikit dry di mulut(tidak se-dry Lindt), dan sedikit rasa asam. Mirip aftertaste espresso.

Gw minum air garam, puter-puter di mulut sebentar, lalu telan. Agak sayang sih, aroma kakao-nya hilang. Tapi sejenak kemudian, semua itu rasanya worth it!
Kali ini gigit cokelat lagi, aroma floral-nya keluar.
Rasa yang sebelumnya berat, intens bikin mulut penuh digantikan aroma wangi yang segar, meluncur ke langit-langit mulut dan tenggorokan.
Hmm..sedikit rasa cokelat yang familiar di ujung lidah, mungkin hazelnut, mungkin vanilla. I'm not sure.
Terasa tipis rasa kismis dan sedikit rasa asam lemon-jeruk yang fruity.
Kali ini aftertaste yang terasa asam, aroma floral yang tadinya penuh di mulut ternyata tidak bertahan lama. Dryness tidak banyak berubah. Hanya rasa kakao pahit intens saja yang hilang, tersisa asam dan a little bit fruity.

Overall :
Seperti labelnya, cokelat ini terasa seimbang. Aroma woody, rasa asam, pahit, nutty, dan floral yang menjadi keunggulan Valrhona terasa semua. Tekstur berasa kental, namun meleleh dan meluncur di mulut dengan sempurna, dengan meninggalkan rasa kering di mulut dan rasa kokoa yang robust dan intens, lalu diikuti rasa asam yang lama.
Tetap saja, cokelat ini masih bisa terasa terlalu asam atau pahit bagi mereka yang terbiasa makan cokelat manis(contoh : Ritter Sport, Silver Queen, Guylian).

Score : 9/10

nb : Gw melakukan sedikit kesalahan, judul awal salah post ini : "... - Velvety and Chocolaty", dan seharusnya " ...- Balanced and Velvety". Ini karena gw ke-mix-up antara tagline Caraibe n Jivara. Jadi kalau post link di FB atau semacamnya, kalau yang muncul salah, that's my mistake. Sorry. :-P

Wednesday, September 8, 2010

9 Chocolates Overkill by Serizawakatsuki

Salah satu temen gw(baca: sesama penggila cokelat): serizawakatsuki, dapet kiriman macem-macem cokelat.
Nggak sabaran(plus emang doyan cokelat), langsung direview semuanya.
Here we go!


Searah jarum jam, dr pukul 12:
1. Godiva 50% with Mint, Belgium chocolate.

Notes: aroma mint yg lembut, almost overwhelm the chocolate aromas.

Initial impresion: Dari penampilan, halus dan cukup shine seperti yg terlihat. Lalu, ketika dipatahkan, tidak terdengar suara si, tapi dapat feel bunyi 'Tuk' juga, namun sayangnya ada 'puing2nya'. Sewaktu diraba2 (vulgarnya hahaha), terasa cepat meleleh. Pas dihirup wanginya, kok cuma mint aja ya? Agak ga beres ni hidung.

Texture Impression: Begitu masuk mulut, so pasti smooth and eassily melted. Lembut sewaktu dikunyah, hmmm...

Taste Impression: Sugary sweet, terlalu manis buat lidah gw (ya iyalah, gulanya ada 49% kali ya?), dengan rasa mint yg samar2. Dari awal sampe akhir, ga terlalu berubah rasanya, simple aja.

Overall Impression: Karena manisnya, serasa makan milk chocolatee tanpa aroma susu. Aftertaste terlalu cepat hilang si, tapi lumayan kok dijadikan hadiah (cuma ga mungkin gw beli lagi si hehehe).
(thanks to Elisa and Erika for this lovely chocolate (^.^))

Rating: 3/5, very good!

2. Godiva 70% with Almond, Belgium Chocolate.

Notes: I can't tell except nutty from the almond, i think.

Initial Impression: Dari warna lebih gelap sedikitlah dari 50%-nya. Nah, yg berbeda, sewaktu dipecah, ada bunyi 'tuk' yg nice, walau ada beberapa 'puing2' jg. Sewaktu dielus2, cepat meleleh jg. Aroma yg keluar ga terlalu terasa, sejujurnya gw merasa ada wanginya (sepertinya hidung lg ga beres ni).

Texture Impression: Smooth and easy to melt, almond yg crunchy dan lumayan banyak.

Taste Impression: Roasted nut but not overwhelm the chocolate aromas. Sedikit pahit dan sedikit manis (plin-plan hahaha). Rasanya jg ga berubah dr awal sampe akhir, apalagi cm ada 1 piece (sisa dr Erika (^^)b )

Overall Impression: Gw suka rasanya sewaktu dikunyah, almondnya cukup renyah dan manisnya pas. Kalau ada kelebihan duit baru oke dibeli hahaha

Rating: 3,5/5, very good!

3. Caffarel 70%, Italian Chocolate

Notes: aroma manisnya seperti caramel dg sedikit aroma vanila.

Initial Impression: Walaupun sudah lama dibeli (dr bulan Mei kali ya, sekarang baru buka), penampilannya masih cantik, dg sedikit kilau. Sewaktu dipecah pun, masih teerdengar keras 'tuk', nice! Diraba-raba hingga sedikit meleleh, hanya sebentar.

Texture Impression: Smooth and velvety, sedikit sulit meleleh sewaktu di mulut, rasanya jg renyah sewaktu dikunyah.

Taste Impression: Sedikit pahit dan tannic (rasa pada red wine, ga tepat kl dibilang sepet). Ada sedikit rasa manis yg ga bisa gw sebutkan apa, uda berusaha keras mendeskripsikan, with, maybe roasted coffee bean, not sure.

Overall Impression: Salut buat ini chocolate, setelah simpan lama di freezer (jangan pernah simpen di freezer) selama 2 bulan lebih, terus dipindahkan ke suhu ruang beberapa minggu, kualitasnya masih oke. Dg aftertaste yg cepat namun rasa yg simple, nampaknya masih worthed your money.

Rating: 3,5/5, very good!
4. Whittakers Ghanaian 70%, Australian chocolate
Notes: Roasted coffee beans, with leather (or rubber?) and smoky.
Initial Impression: Warnanya paling gelap dibandingkan yg lain, tanpa kilap. Untuk tasting, bentuknya terlalu tebal. Sewaktu dipatahkan, lumayan keras 'tuk' dg pecahan2 yg bertebaran. Dielus hingga sedikit meleleh, juga dlm waktu yg singkat, aroma kopinya menyebar.
Texture Impression: Sewaktu di dalam mulut, terasa keras dan tebalnya, agak sulit jg meleleh. Crunchy sewaktu dikunyah.
Taste Impression: Manisnya kopi, beda dengan pertama kali makan dulu. Dari awal sampe akhir, rassanya ga berubah, simple chocolate. Aftertaste yg lumayan lama, dg aroma kopi tadi. (chocolate ini ga pake kopi lho!)
Overall Impression: Pertama makan ini chocolate tanpa perbandingan, terasa sekali pahitnya di awal2. Namun sekarang, setelah Caffarel, begitu masuk mulut terasa manisnya kopi dg gula. Sepertinya chocolate ini terpukul dg Caffarel. Tapi lumayan berkesan juga. (Thanks for Susi Lawati for this one ^^)

5. Valrhona Grand Cru Guanaja 70%, French Chocolate
Notes: Terlalu banyak mencium chocolate lain, aromanya ga bisa gw deskripsikan hari ini, maybe next time.
Initial Impression: Sayang sekali chocolate ini terpecah2, padahal liat foto aslinya, desainnya unik. Kilapnya masih ada dg warna yg cukup terang buat ukuran chocolate 70% (mungkin karena Light roasted, ini ciri dr Valrhona). Sewaktu dipatahkan, suaranya uda ga terdengar, hanya feel 'tuk' massih ada. Kemudian, dielus hingga sedikit meleleh tidak menimbulkan noda chocolate, hanya terasa lengket di tangan aja. Smeel pun masih tidak berasa, selain chocolaty, hidung gw kenapa ya...
Texture Impression: Smooth, easily melted and soft when chewed.
Taste Impression: Aromanya tidak langsung keluar si, perlahan baru muncul fruity (katanya si red fruit), fresh and acid. Dulu bisa berassa pisang, tapi sekarang sepertinya tidak terasa, strange.... Maybe next time dg jenis sample yg lebih sedikit.
Overall Impression: Ini favorit gw, rasanya kompleks, sayang hari ini lg ga bs menyelami rasanya. Too much sample isn't good.
Rating: 4/5, excellent!

6. Valrhona Grand Cru Caraibe 66%, French Chocolate
Notes: Nutty, that's for today, my nose feel dull now.
Initial Impression: Sepertinya karena buruknya penyimpanan, walaupun penampilannya masih oke (kilap dan teksturnya), tp sewaktu dipatahkan, terasa lunak dan hancur berantakan (God, this was bad!).
Texture Impression: Luckily, it's still smooth. Hanya terlalu lunak sewaktu dikunyah dan juga cepat meleleh (>.<)
Taste Impression: Oh no! My palate is dull now! Cuma berasa chocolate dg sedikit roasted nut (>.<)
Overall Impression: Setelah mencoba varian Caraibe dg filling Hazelnut, ternyata berbeda aroma jg rasanya. Lain kali akan dicoba dg lebih sedikit sample biar bisa lebih meresaapi rasanya.
Rating: 3,5/5, very good!

7. Lindt Excellence Madagascar 66%, Swiss Chocolate
Notes: Tercium aroma seperti daun teh, dg aroma woody dan herbal.
Initial Impression: Kilap dan bentuknya cantik, dg suara 'tuk' yg lumayan sewaktu dipatahkan, bahkan tanpa crumble atau 'puing2', nicely done! Sudah pasti dielus hingga meleleh cukup sebentar saja, dan meninggalkan noda di jari.
Texture Impression: Smooth and a little crunchy when I chewed it. Dg waktu meleleh yg pas, tidak terlalu cepat juga tidak terlalu lambat.
Taste Impression: Sewaktu diemut, blm terasa aromanya, hanya chocolate. Namun, setelah dikunyah, akan keluar aroma citrus. Aftertastenya lumayan dan agak lama.
Overall: Dengan harga yg murah dan mudah dicari di Jakarta, ini chocolate yg pantas untuk dibeli lg kalau gw lg ngidam chocolate. Manisnya pun pas.
Rating: 3,5/5, very good!

8. Lindt Excellence Ecuador 75%, Swiss Chocolate
Notes: Woody and spicy, itu yg tercium hari ini.
Initial Impression: Mirip seperti varian Madagascar, dg warna sedikit lbh gelap. Seawktu dipatahkan, tidak meninggalkan 'pecahan2', dg suara 'tuk' yg lumayan keras. Mudah meleleh di tangan dan meninggalkan noda chocolate.
Texture Impression: Smooth of course, yg gw heran, kok bs lembut sewaktu dikunyah. Agak sulit meleleh dan menempel di mulut.
Taste: Floral, entah bunga apa, mungkin jasmine. Tannic juga lebih pahit dibanding yg lain. Aftertaste yg lumayan lama bertahan di mulut.
Overall: Wah, dua varian Lindt ini bener2 layak gw beli lg, cukup memuaskan.
Rating: 4/5, excellent!

9. Riyce' Criollo, Japan Chocolate
Notes; Jujur, ga tercium aroma apa2
Initial Impression: Dg bentuk yg mungil, pas sekali untuk tasting. Warnanya agak muda, seperti milk chocolate. Nah, sayangnya, sewaktu dipecah, dg mudah hancur berantakan dan juga berasa lembek, so bad. Dielus pun mudah meleleh dan meninggalkan noda.
Texture Impression: Syukurnya, masih terasa smooth walaupun cepat meleleh di mulut (mungkin karena terlalu kecil dipecahnya).
Taste Impression: Manisnya, dibanding yg lain, ini terlalu manis. Terus ada rasa apa yg ga bisa gw jelaskan sekarang ini, tapi rasanya familiar.
Overall Impression: Mengecewakan si, dg klaim bittersweet tp ga berasa bitter sama sekali. Mungkin dikalahkan oleh rasa chocolate lain, lain kali akan ditasting sendiri.
Rating: 3/5, still very good though!

Ahhh.... Selesai juga review singkatnya, terlalu banyak jenis, hufff! Bahkan lidah sampe terasa baal jadinya hahaha

Valrhona Guanaja 70% - Bittersweet and Elegant


Valrhona Guanaja(Coins).

Dark Chocolate 70% karya Valrhona.
Cokelat yang sangat intense, dengan sedikit note floral(bunga) dan rasa acidic-bitter(asam-pahit) yang kuat.

Valrhona Guanaja biasanya dijual dalam bentuk bar ready-to-eat, tapi kali ini gw mendapatkan Guanaja dalam bentuk "Les Feves", yaitu bentuk oval khas cokelat baking Valrhona.
Penampilan, well, gak terlalu bagus. Cokelat yang gw dapatkan sudah ditaro di kulkas, dibawa naek pesawat, naek kereta, dan segala macem. Bagian luarnya agak kasar, tapi untungnya cuman fat bloom, jadi rasa nggak rusak.
Dipegang tidak gampang leleh, cuman sedikit lemak dan noda di jari. Dipatahkan pun *TUK*, potongan garis lurus bersih(Benar2 bersih! satu garis lurus tanpa pecahan). Kalo dihirup, tercium aroma asam/kecut yang kuat, baru diikuti sedikit aroma kakao.
Masuk ke mulut, agak crunchy seperti kacang, lalu dengan cepat meleleh dengan sempurna. Tidak ada potongan besar ataupun berpasir.
Aroma pertama yang terasa, aroma kakao,langsung diikuti rasa asam yang kuat. Sangat acidic, kemudian diikuti dengan manis dan wangi bunga yang sangat tipis(jasmine tea, maybe?gak yakin penuh, ada sedikit). Terasa juga rasa gurihnya kacang-kacangan dibakar(roasted nut) dan manisnya pisang di sela-sela rasa manis dan aroma kopi. Rasa pahit-manis-asam-wangi-nya juga ngingetin gw ke rasa obat tradisional China(dried herbs).
Aftertaste terasa sangat lama kokoa dan kopi gosong(roasted coffee) yang berat, diimbangi aroma wangi yang ringan dan rasa kesat-kering(dry) di lidah dan langit-langit mulut.

Overall, gw kasih rating 9/10.
Salah satu cokelat terbaik yang pernah gw rasain.
Cokelat yang intens, cocok bagi mereka yang doyan dark chocolate.
Gw coba kasih ini ke beberapa orang yang terbiasa makan cokelat manis, dan rata-rata berkata "pahit!".
Jadi kalau suka makanan manis, gw sarankan beli cokelat lain.(Coba Guylian, Droste, atau Cadbury)
Sebaliknya, kalau suka pahitnya espresso, bolehlah coba cokelat satu ini!
You won't be disappointed.

Monday, September 6, 2010

Ritter Sport Fine Extra Dark Chocolate Bar

Salah satu cokelat komersial paling umum di Indonesia!
Cokelat Jerman Ritter Sport Amargo Extrafino.

Udah berkali-kali makan cokelat ini, baru beberapa hari yang lalu benar-benar makan untuk merasakan. Sebelomnya cuman buat iseng-iseng karena doyan aja.




Warna cokelat tua, hampir berwarna hitam. Di foto keliahatan seperti warna cokelat muda gara-gara blitz.
Diusap pake tangan cokelat ga gampang leleh, snap pun bagus, *TAK* langsung patah. Ada sedikit remah-remah(crumble) di sana sini, tapi it's OK lah.
Begitu dihirup, aroma dominan yang terasa aroma tembakau. Yeap, gw bukan perokok, tapi gw yakin aroma yang gw rasain adalah aroma tembakau. Persis kalo sebatang rokok ditempelin ke hidung lalu lu cium dalem-dalem.

Berikutnya, rasanya. Nilai plus dari cokelat ini ada di vanillanya. Rasa vanilla yang gw rasakan terasa vanilla alami, bukan vanillin(perasa vanilla sintetis).
Ketika dikunyah terasa rasa kacang(nutty flavor) dan vanilla-nya.
Tekstur cokelat firm,dikunyah terasa seperti ngunyah kacang. Kratak-kratak krutuk-krutuk. Pribadi, gw suka. Yang gak gw suka adalah hal berikutnya.
Melt alias melelehnya BURUK! Cokelat meleleh, terasa cair dan berputar di mulut, tapi sayangnya ada potongan-potongan kecil masih melayang-layang. Kalo maksa dikunyah, yang ada malah yang udah cair masuk duluan ke perut.
Setelah cokelat semua masuk, rasa yang tertinggal adalah rasa kopi gosong. Bagi mereka yang doyan baking, mungkin akan bilang ini rasa sebuk kakao gosong. Terasa kering di mulut disertai rasa robust diikuti pahit.

Overall, cokelat ini bagus bagi mereka yang doyan cokelat pahit. Cokelat ini juga bagus bagi mereka yang baru mulai tasting cokelat, karakter rasa nya keluar semua, gak ada rasa yang mbulet maupun tersembunyi.
Sedangkan bagi mereka yang doyan fine chocolate, makhluk ini bisa mengecewakan anda. Rasa kacang dan aftertaste burnt coffee terlalu kuat, plus tidak ada rasa tersembunyi yang bikin otak dan lidah penasaran.

Rating : 6/10

Tuesday, August 31, 2010

Villars Milk Chocolate


Korban hari ini : Villars Milk Chocolate.

Cokelat susu buatan Swiss.

Sebenernya nggak banyak yang bisa diceritain dari cokelat ini.
Milk Chocolate buatan Swiss punya karakter yang pasaran, rasa susu dan rasa manis yang kuat.
Mirip Milk English Chocolate.

Cokelat dipacking dengan kotak karton dan silver paper alias aluminum foil.
Yang asik dari penampilan cokelat ini adalah ukiran bunga di setiap bagiannya.
Detail bunga garis-garis tipis jelas dan sempurna.
Tidak ada cacat gelembung udara atau bentuk yang salah cetak.
Cool!
(Di gambar terlihat ada sedikit noda putih, fat bloom. no problem, 5 menit dibiarin, hilang semua)
Okay, mulai makan.
Snap/patahan cokelat bagus, dipatahkan terasa  keras, terus *TAK*, cokelat patah jadi dua. Sedikit potongan ukuran sangat kecil jatuh, ndak masalah.
Kalau dibau, terasa susu, ada juga sedikit bau khas yang cuma ada di susu segar, mirip keju cheddar Kr*ft slice. Bau cokelat malah kalah dibandingkan bau susu.

Begitu masuk mulut, yang terasa pertama jelas aroma susu. Beda sama cokelat Indonesia, rasa susu yang dominan terasa agak "amis". Seperti bau-nya, ada rasa khas yang cuma ada di susu segar.
Rasa vanilla terasa di ujung lidah, dan rasa keju terasa di lidah bagian sisi dan tengah. Sedikit rasa butter juga.

Aftertaste, sedikit rasa susu segar, agak "amis". Tergantung dari selera, bisa jadi ini kelebihan atau kelemahan. Sedikit rasa selain keju dan butter yang gak bisa gw jelaskan di bagian tengah lidah, fresh gitu menyembunyikan rasa "amis"nya.

Satu hal lagi, cokelat ini cepet lembek kalau kena udara hangat sedikit aja(gak heran sih, ini kan milk chocolate :p), dan kalau udah lembek, rasa-nya nggak keluar maksimal. Rasa butter dan keju yang ada bisa hilang, terasa cuma susu dan vanilla.

Rating, gw kasih 7/10.
Cokelat yang OK, harga masuk akal.
Gak banyak detail rasa yang ada, dan rasa susu segar ngasih feeling yang bagus di mulut(setidaknya buat gw).
Enak buat temen nonton film, minum teh, atau saat santai.
Kurang cocok bagi mereka yang suka detail rasa dalam(Yaaaah, lagian kalau nyari detail rasa yang dalam, kenapa milk chocolate???).

Monday, August 23, 2010

Silver Queen Orange Peel

Mood makan cokelat kembali menyerang, dan korban kali ini adalah...
*jeng jeng jeng*
not a fancy(and hell expensive) chocolate, not an artisan chocolate but..Silver Queen Chunky Bar Orange Peel. (nama kok panjang banget)


Yup, Silver Queen!
Merk cokelat favorit jaman masih SMP. Jaman masih kejang-kejang kalo liat cokelat sekelas Lindt.
Jujur aja, gw beli cokelat ini cuman penasaran sama Orange Peelnya. Why? Karena tidak lama sebelumnya, I met Manjari Orange. An awesome chocolate by Valrhona.
More on that later, back to Silver Queen.









Buka kotaknya, ga ada bedanya sama Chunky bar biasa. Di ujung bisa disobek, terus ditarik, mirip kaya Toblerone. Di dalemnya dibungkus kertas emas.
Dan Voila! Cokelatnya nongol.
Berhubung cokelat ini udah semlem di chiller, matahinnya agak susah. Gw gak sengaja matahin sekitar 4 bar.
Demi rasa cokelat maksimal, gw taroh dolo deh di meja.
*10 menit berlalu*
Ok, coba lagi matahin.
*Tak*
no problem.
Cokelat dipatahkan dengan sukses tanpa masalah.
Begitu cokelat dipegang, udah kerasa bau orange-nya. Ternyata Silver Queen benar-benar murah hati kalo soal perisa buatan rasa orange. Bisa hal bagus, bisa hal buruk, tergantung selera masing-masing orang.
Buat gw? Gw gak terlalu suka cokelat yang terlalu kuat aroma nya. Buat gw cokelat ya rasa cokelat! Perasa tambahan tipis-tipis aja, bikin seru ngerasainnya perlahan-lahan. Ditambah lagi, jadinya cepet eneg, ga bisa makan banyak.

Cokelat masuk mulut, dan seperti baunya, rasa cokelat terasa sangat-sangat kuat. Mengalahkan rasa cokelatnya. Ada sedikit rasa khas cokelat silver queen, rasa cokelat manis yang agak "berat" dengan vegetable fatnya.
Orange peel di dalem dikasih banyak, dengan sedikit kacang mente di sana sini. Orange peel terasa alot, kenyal, seperti makan permen empuk. Gak krenyes, zesty, seperti orange peel biasanya.
Berasa beda, tapi gak bisa dibilang gak enak juga. Pengalaman baru lah, makan orange peel kayak gini.
Sempat gw ambil dari mulut gw orange peelnya.(enggak gua foto. emang lu mau liat orange peel bekas mulut gw belepotan cokelat dan air liur?)
Anehnya, orange peel banyak yang berwarna putih daripada orange. Yang menurut gw aneh. Orange kok gak orange?

Cokelat yang lumayan, mengingat kisaran harganya yang enggak (terlalu)mahal.
Buat chocolate enthusiast, enggak terlalu gw saranin, karena rasanya yang nggak kompleks. Cuman rasa manis, vanilin, sedikit mete ama jeruk.
Sedangkan buat gw, lumayan lah buat iseng-iseng, sekedar cokelat ringan-ringan doank.After all, I am a chocolate black hole. :)

5/10

Sunday, August 22, 2010

Royce' NAMA Chocolate Bitter

Chocolate untuk hari ini :

Royce' Nama Chocolate Bitter(with Cognac).

Ketika membeli, yang didapat adalah sebuah kotak(gambar samping), yang dibungkus dengan sebuah silver bag kedap suhu dan sebungkus cairan dingin biru(ada yang tahu namanya apa?)

Bagian paling luar dibungkus kertas, dan begitu kertas dibuka, yang ditemukan adalah sebuah kotak bertuliskan hal yang sama dengan bagian luar, cuman kali ini dalam bahasa Jepang.
Kotak dibuka, dan...jeng jeng jeng. ada bungkus plastik.
Bungkus plastik dibuka, dan akhirnya....KOTAK lagi. kali ini kotak plastik.
And finally, ketika kotak plastik ini dibuka dalemnya ada bintang utama : Balok-balok cokelat yang cakep dan menggiurkan.
Di dalam kotak juga disediakan sebuah stik, yang dipake buat nusuk cokelatnya lalu dimasukkin mulut.

Pertama-tama, maap bentuk cokelatnya ancur.
Gara2 storage n handling yang salah, cokelatnya sempat kepanasan, sehingga lemaknya keluar semua..:(
NAMA harusnya lebih keren dari ini. Bentuk aslinya cokelat kotak2 indah dengan serbuk kakao di sekitarnya.

Begitu satu balok dimasukkin mulut, kesan pertama yang muncul adalah lembut, dan aroma pahit khas kakao bercampur cognac yang langsung keluar.
Selanjutnya, nggak usah dikunyah atau diapa2in, cokelat sudah lumer dengan sendirinya menjadi cairan lembut bagai cokelat cair, terus mengeluarkan aroma pahit cokelat yang kental.
Waktu gw sadar cokelat udah cair semua, gw telan perlahan-lahan...Aroma cognac terasa di tenggorokan, naik ke hidung.
Rasa cognacnya sedikit mendominasi rasa cokelat, tapi nggak sampai menutupi rasa cokelat asli.

Gw ambil lagi sepotong, gw masukin mulut, kali ini gw puter2 di mulut.
But not much changes, cokelat pada awalnya terasa kental, lalu dengan cepat lumer, terasa ada cairan lembut di mulut.
Sedikit licin di mulut, kayaknya cocoa butter dan krimnya. Muter2 sebentar di mulut, lalu masuk lagi ke tenggorokan, bikin tenggorokan *fzz* terus cognac naek ke hidung.
Aftertaste terasa sedikit aroma cokelat yang robust, mirip kopi robusta. aromanya agak gosong-gosong pahit, mirip rasa serbuk kokoa juga.
Rasa alkohol masih terasa di pangkal hidung dan sedikit di tenggorokan, serasa dingin kayak abis minum obat batuk.
Ndak begitu lama, rasa kakao dan liquer udah hilang dari mulut, cuma terasa sedikit rasa cacao fat yang kesat di mulut.

Tekstur yang luar biasa lembut, Bitter dark chocolate flavor yang cocok sama cognac, dan aftertaste pendek yang kemudian hilang sama sekali di mulut bikin gak bisa bosen membuat cokelat ini jadi cokelat yang sangat mudah dinikmati.
Gw udah makan 3 macem Royce' Nama Chocolate(Champagne, Au Lait, n Bitter Cognac) dan 2 macem Nama(Rum n Cointreau) buatan seorang chef di Jakarta, so far this one is the best one.
Cokelat yang simple dan mudah dinikmati.

Overall score : 8/10

*PS : Makan pake staff-nya, karena cokelat benar2 sensitif suhu, dipegang pake tangan langsung lumer belepotan gak keruan di tangan.

PERTAMAX!

PERTAMAX!
(Aneh memang, Pertamax di blog sendiri)

Mulai hari ini, 23 Aug 2010, XOCOATL resmi dibuka.
*Yeah*Suitsuit*plokplokplok*jedierjedier*

Blog simple buat sharing icip-icip cokelat dan hal seputar cokelat.
Okay, nuff said, start chocolating!