Tuesday, September 28, 2010

Chocolate is only in one way deadly : DEADLY ADDICTING!

Okay, gw dah dapet Royce' Criollo, Monggo Dark Bar, n Valrhona Equinoxe.
Tapi kali ini, kita pause sebentar reviewnya, rehat.
Sebelum lanjut review merk ini itu, yuk review COKELAT itu sendiri dulu.

Selama ini gw jualan, tawarin cokelat, bahkan ketika sendiri sedang makan cokelat pun selalu dapet kritik yang mirip. "Awas gigi bolong!","Gak takut jerawatan?","Entar gendut lho!", dan banyak lainnya.
Banyak yang nggak tahu, bahwa lebih dari separoh peringatan itu adalah HOAX alias gak bener adanya.

Bener-bener menakjubkan, salah satu negara penghasil cokelat terbaik dan terbesar di dunia, rakyatnya nggak kenal cokelat!!!
"Tak kenal maka yak sayang."
Yuk, kenalan sama cokelat!

"Lho kok bisa?!"

Q : Awas! Gigi bolong habis makan cokelat?!
A : Kakao, bahan dari cokelat, sebenarnya mengandung antibakterial yang melawan pertumbuhan bakteri di gigi. Sayangnya, gula yang banyak terkandung dalam milk chocolate berkontradiksi dengan zat ini. Dark Chocolate memiliki kadar gula lebih rendah, dan lebih bagus bagi kesehatan gigi. Feeling a little insomniac tonight? Take a nib at your favorite chocolate tonight even after brushing your teeth,go back to bed, enjoy the lingering flavour at your tongue, and relax yourself to a nice, deep, energizing sleep.

Q : Aduh, gua suka cokelat, tapi cokelat kan bikin jerawatan??
A : Studi terkini menunjukkan bahwa cokelat tidak berhubungan dengan jerawat. Bahkan, lemak kokoa banyak digunakan di lotions dan sabun yang berkualitas tinggi. Mitos jerawat ini muncul dikarenakan banyak cokelat berkualitas rendah yang menggunakan lemak nabati(lemak kelapa sawit) berkualitas rendah dan peralatan yang tidak bersih dari kacang-kacangan. So ladies, what are you holding back? Enjoying one or two bites of chocolate every now and then won't hurt.

Q : Apakah cokelat berkolesterol tinggi?Gw takut sakit jantung nih!
A : Cokelat mengandung stearic acid, lemak netral yang tidak meningkatkan kadar kolesterol "jahat" dalam tubuh. Bahkan, flavanoids dalam cokelat bisa membuat saluran darah dalam tubuh menjadi elastis. Mitos ini muncul karena alasan yang sama dengan pertanyaan di atas : Lemak cokelat kelas rendah. Faktanya, orang yang mengonsumsi cokelat
secara rutin rata-rata memiliki kesehatan jantung yang lebih baik dan hidup yang lebih lama. Beberapa terapis bahkan menyarankan dark chocolate
untuk membantu kinerja jantung. Chocolate is only in one way deadly : deadly addicting!

Q : Apakah cokelat bikin ketagihan?Katanya bisa bikin tegang gak bisa tidur kayak kopi ato bahkan "high" ya???
A : Tidak. Cokelat mengandung stimulus kafein dan bromin, dan jumlahnya sangat sangat kecil sehingga tidak bisa membuat otak merasa tegang(tidak bisa tidur). Sedangkan untuk membuat kita merasa "high" atau sakau, kita harus makan 25lbs atau sekitar 13 kg dalam sekali makan.
The latest Major League Eating is 2 lbs of chocolate candy bars, and 1,22lbs for chocolate hearts. If you get high after your chocolate session, register for the world record!

Q : Aduh, gw kan lagi diet, takut tau makan cokelat, entar gendut! Ya kan?
A : Studi menunjukkan bahwa memakan dark chocolate dapat meningkatkan metabolisme tubuh, membantu aliran darah(stearic acid), dan lemak kakao(cocoa butter) mengandung oleic acid yang dapat meningkatkan kolesterol baik. Jadi, yang sebenarnya perlu dihindari adalah susu, kacang-kacangan, dan lemak buruk yang ada di cokelat berkualitas rendah. Do you know that European's average person eat about 16 pounds or 8 kilograms of chocolate every year?Maybe that's why most European gals and dudes are smokin' hot!


"Itu aja manfaat cokelat???"

* Bau cokelat dapat merangsang kenaikan gelombang theta di otak sehingga membuat kita merasa relaks.

* Cokelat merupakan aprosidiak alami.

* Cokelat mengandung phenyl ethylamine, zat yang dapat meningkatkan mood.

* Meminum secangkir cokelat hangat sebelum makan dapat mengurangi nafsu makan.

* Orang yang secara rutin memakan cokelat hidup satu tahun lebih lama daripada mereka yang tidak.

* Cokelat mengandung antioksidan yang dapat mencegah kanker.

* Karbohidrat dalam cokelat dapat meningkatkan produksi serotonin, mengurangi rasa tegang atau gelisah; dan endoprhin, mengurangi rasa sakit dan membuat kita merasa bahagia. Kedua zat ini diproduksi secara alami di tubuh kita, sehingga tidak berbahaya.

*Studi menunjukkan bahwa memakan 50gram cokelat sehari dengan kadar cokelat 70% ke atas dapat meningkatkan memberikan perlindungan dari serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan banyak penyakit lainnya. Selain itu, cokelat juga mengandung elemen-elemen seperti zat besi, kalsium, potasium, dan vitamin A,B1, C, D, E yang diperlukan untuk tubuh yang sehat.


"Segala sesuatu pasti ada batasnya kan?Jadi, apa kelemahan cokelat?"

* Kebanyakan Milk Chocolate memiliki kadar kalori, saturated fat, dan gula yang tinggi.

* Cokelat mengandung theobromine, yang tidak bisa dicerna oleh hewan. Jadi kalau hewan peliharaanmu makan cokelat(terutama dark), bawa ke dokter segera!

"Walah, jadi pengen cokelat...Jadi beli yang mana ya??"

* Dark Chocolate mengandung kakao lebih tinggi dan gula lebih rendah dari Milk Chocolate, jadi manfaat kesehatan dari cokelat lebih dominan pada dark chocolate.

* Persentase lebih tinggi bukan berarti cokelat tersebut lebih enak. Banyak cokelat dengan kadar kakao 60-70% mengalahkan cokelat dengan kadar 70-99%.

* Hindari cokelat dengan pemanis buatan seperti sorbitol, vanilin, atau aspartam. Rasa dan fungsi kesehatannya sudah terkompromi.

* Bagaimana dengan cokelat yang "No Sugar Added"? Cokelat tanpa gula akan menjadi sangat pahit, karena itu cokelat seperti ini biasanya menggunakan pemanis buatan seperti xylitol, sorbitol atau aspartam. Kecuali anda memiliki diabetes, cokelat seperti ini sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering.

* Salah satu cara menemukan cokelat yang baik adalah dengan harga dan reputasinya! Swiss memiliki reputasi untuk Milk Chocolate-nya, Italy dengan light-roasted chocolate-nya, French dengan Fine Chocolate truffles-nya, dan lain-lain. Merk yang terkenal antara lain : Amedei, Valrhona, Theo, Vosges, Royce.

* Rajinlah membaca! Baca bahan-bahannya dan konten kakaonya. Hindari cokelat yang menggunakan lemak nabati(lemak kelapa sawit) dan vanilin. Cokelat yang baik menggunakan lemak kakao dan tanpa perasa buatan.

* Lakukan "penelitian"! Setiap orang memiliki preferensi yang berbeda, ada yang suka pahit, ada yang suka manis, ada yang suka kompleks, ada yang suka simpel! Karena itu, cobalah berbagai macam cokelat dan bandingkan. Anda akan menemukan rasa dan kualitas yang cocok bagi anda, sehingga anda bisa makan cokelat, dengan mendapatkan manfaat luar biasa-nya.

"Dan tentu saja, last but definitely not the least : Enjoy a Chocolate Life! Live La Vida Cocoa! Nikmati hidup penuh cokelat!"

Selagi menikmati, ada sedikit hal menarik dari cokelat.

* Indonesia merupakan salah satu pemroduksi biji kakao terbaik dan terbesar di dunia, dan termasuk salah satu negara pengonsumsi cokelat terendah di dunia.

* Konsumsi cokelat terbesar di dunia adalah Switzerland, dengan 22,36 lbs/thn(11kg) perkapita, diikuti Austria(20.3 lbs/year), Ireland(19.47lbs/yr), Germany(18.04lbs/yr), dan Norway (17.93 lbs/year).

* Satu orang Eropa rata-rata memakan 8kg cokelat dalam setahun.(Sekali lagi! cokelat bikin gendut?Coba liat cewek-cewek Eropa! Sexy euy!)

* Biji cokelat berkualitas terbaik di Indonesia diekspor ke Eropa, dan sisa produksi/ampasnya dikembalikan untuk diolah lagi menjadi cokelat berkualitas rendah di Indonesia. (Yeah, it's like "Woooooot????!")




***Penasaran sama gambar cokelat imut-imut di atas? Itu semua foto-foto Custom Chocolate by Cholo Chocolate yang pertama. Dari atas : Ladybug, Turtle, Dinosaur, (and my personal favorite) Iguana/Bunglon. Kalau ada yang mau pesen untuk event, contact me! :)***

Wednesday, September 15, 2010

Valrhona Caraibe 66% - Balanced and Velvety

Yap,seperti judulnya, tokoh kali Valrhona lagi.
Valrhona Caraibe 66% - Balanced and Velvety.

Hari ini gw lagi pengen mencoba eksperimen sedikit.
Seorang ahli pastry ngajari gw, bahwa rasa bitter dan intens yang biasanya bikin eneg dan menutupi rasa tersembunyi dari cokelat bisa "dilawan" dengan rasa asin, membuat lidah tersegarkan dan netral kembali(Kaskus nickname : Chocolatea. Hats off to the great pattiserier!). Jadi, tasting kali ini gw coba "membongkar" cokelat dengan menggunakan air garam. Nggak perlu terlalu asin, sekitar 1/2 sendok teh + setengah cangkir air.
Rasanya?Yum!!Asin, sedikit sepat, dan ternyata bisa menghilangkan bau pasta gigi yang ada di mulut gw.
Seems perfect.

Okay, cukup ngomongin air garam, yuk mulai ber-cokelat ria.


Packingnya :
Ketika dibeli, berbentuk kotak lebar namun tipis. Kotak karton hitam elegan khas Valrhona. Terdapat lekukan di bagian belakang, ditarik sedikit sudah bisa terbuka(Kalo cokelatnya nggak abis, ada slot kecil buat nutup lagi).Di dalemnya terdapat bungkusan plastik lagi berwarna hitam. Bungkusan dengan bahan sama dengan pembungkus snack, berbeda dibandingkan cokelat pada umumnya yang menggunakan kertas emas atau silver.Bentuknya pun berbeda, dengan simbol Valrhona di pojok dan garis patahan yang sembarangan tiap kotaknya.
Keren, ngasi impresi cokelat elegan dan mahal. Buruknya, membuka cokelat pas di atas tanpa mematahkan cokelatnya agak susah! Gak sabaran, gw buka aja lewat samping. Gampang. Toh juga bungkusnya gak gw pake lagi. Pasti abis. :-P

Cokelatnya :
Warna, ya warna cokelat. Lebih terang daripada Guanaja, lebih gelap daripada Villars, lebih seperti warna sepatu kulit.
Dipegang, usap sedikit, terasa ada butiran serbuk kakao sedikit, permukaan cokelat halus mulus. sedikit bubuk cokelat nempel di tangan, tidak ada lemak yang mencair di tangan.
Dihirup dalam-dalam, tercium aroma kayu yang segar. I personally like this fragrance. Aroma yang benar-benar relaxing.
Gigitan pertama, cokelat hancur di mulut dengan mudah, meleleh perlahan-lahan, terasa kental dan intens. Rasa pahit dan robust memenuhi mulut, terasa sedikit rasa kokoa di sana sini, menempel di lidah, gigi, dan langit-langit mulut. Nggak banyak detail yang bisa gw dapet.
Gigitan kedua, rasa asam mulai terasa, diikuti rasa manis. Cokelat meleleh, lalu meluncur langsung ke tenggorokan. Ups, belom sempet nyari detail rasa.
Gigitan ketiga, kali ini gw gigit, gw puter-puter di mulut. chewy sesaat, lalu meleleh. Sekali lagi rasa dominan yang terasa adalah manis yang woody diikuti rasa asam. Gw gak bisa nangkep rasa yang gw kenali di ujung mulut, dan begitu cokelat bergerak melalui sisi lidah, terasa rasa roasted nut dengan masi terasa aroma kayu.
Aftertaste terasa aroma kakao robust dan intens, sedikit dry di mulut(tidak se-dry Lindt), dan sedikit rasa asam. Mirip aftertaste espresso.

Gw minum air garam, puter-puter di mulut sebentar, lalu telan. Agak sayang sih, aroma kakao-nya hilang. Tapi sejenak kemudian, semua itu rasanya worth it!
Kali ini gigit cokelat lagi, aroma floral-nya keluar.
Rasa yang sebelumnya berat, intens bikin mulut penuh digantikan aroma wangi yang segar, meluncur ke langit-langit mulut dan tenggorokan.
Hmm..sedikit rasa cokelat yang familiar di ujung lidah, mungkin hazelnut, mungkin vanilla. I'm not sure.
Terasa tipis rasa kismis dan sedikit rasa asam lemon-jeruk yang fruity.
Kali ini aftertaste yang terasa asam, aroma floral yang tadinya penuh di mulut ternyata tidak bertahan lama. Dryness tidak banyak berubah. Hanya rasa kakao pahit intens saja yang hilang, tersisa asam dan a little bit fruity.

Overall :
Seperti labelnya, cokelat ini terasa seimbang. Aroma woody, rasa asam, pahit, nutty, dan floral yang menjadi keunggulan Valrhona terasa semua. Tekstur berasa kental, namun meleleh dan meluncur di mulut dengan sempurna, dengan meninggalkan rasa kering di mulut dan rasa kokoa yang robust dan intens, lalu diikuti rasa asam yang lama.
Tetap saja, cokelat ini masih bisa terasa terlalu asam atau pahit bagi mereka yang terbiasa makan cokelat manis(contoh : Ritter Sport, Silver Queen, Guylian).

Score : 9/10

nb : Gw melakukan sedikit kesalahan, judul awal salah post ini : "... - Velvety and Chocolaty", dan seharusnya " ...- Balanced and Velvety". Ini karena gw ke-mix-up antara tagline Caraibe n Jivara. Jadi kalau post link di FB atau semacamnya, kalau yang muncul salah, that's my mistake. Sorry. :-P

Wednesday, September 8, 2010

9 Chocolates Overkill by Serizawakatsuki

Salah satu temen gw(baca: sesama penggila cokelat): serizawakatsuki, dapet kiriman macem-macem cokelat.
Nggak sabaran(plus emang doyan cokelat), langsung direview semuanya.
Here we go!


Searah jarum jam, dr pukul 12:
1. Godiva 50% with Mint, Belgium chocolate.

Notes: aroma mint yg lembut, almost overwhelm the chocolate aromas.

Initial impresion: Dari penampilan, halus dan cukup shine seperti yg terlihat. Lalu, ketika dipatahkan, tidak terdengar suara si, tapi dapat feel bunyi 'Tuk' juga, namun sayangnya ada 'puing2nya'. Sewaktu diraba2 (vulgarnya hahaha), terasa cepat meleleh. Pas dihirup wanginya, kok cuma mint aja ya? Agak ga beres ni hidung.

Texture Impression: Begitu masuk mulut, so pasti smooth and eassily melted. Lembut sewaktu dikunyah, hmmm...

Taste Impression: Sugary sweet, terlalu manis buat lidah gw (ya iyalah, gulanya ada 49% kali ya?), dengan rasa mint yg samar2. Dari awal sampe akhir, ga terlalu berubah rasanya, simple aja.

Overall Impression: Karena manisnya, serasa makan milk chocolatee tanpa aroma susu. Aftertaste terlalu cepat hilang si, tapi lumayan kok dijadikan hadiah (cuma ga mungkin gw beli lagi si hehehe).
(thanks to Elisa and Erika for this lovely chocolate (^.^))

Rating: 3/5, very good!

2. Godiva 70% with Almond, Belgium Chocolate.

Notes: I can't tell except nutty from the almond, i think.

Initial Impression: Dari warna lebih gelap sedikitlah dari 50%-nya. Nah, yg berbeda, sewaktu dipecah, ada bunyi 'tuk' yg nice, walau ada beberapa 'puing2' jg. Sewaktu dielus2, cepat meleleh jg. Aroma yg keluar ga terlalu terasa, sejujurnya gw merasa ada wanginya (sepertinya hidung lg ga beres ni).

Texture Impression: Smooth and easy to melt, almond yg crunchy dan lumayan banyak.

Taste Impression: Roasted nut but not overwhelm the chocolate aromas. Sedikit pahit dan sedikit manis (plin-plan hahaha). Rasanya jg ga berubah dr awal sampe akhir, apalagi cm ada 1 piece (sisa dr Erika (^^)b )

Overall Impression: Gw suka rasanya sewaktu dikunyah, almondnya cukup renyah dan manisnya pas. Kalau ada kelebihan duit baru oke dibeli hahaha

Rating: 3,5/5, very good!

3. Caffarel 70%, Italian Chocolate

Notes: aroma manisnya seperti caramel dg sedikit aroma vanila.

Initial Impression: Walaupun sudah lama dibeli (dr bulan Mei kali ya, sekarang baru buka), penampilannya masih cantik, dg sedikit kilau. Sewaktu dipecah pun, masih teerdengar keras 'tuk', nice! Diraba-raba hingga sedikit meleleh, hanya sebentar.

Texture Impression: Smooth and velvety, sedikit sulit meleleh sewaktu di mulut, rasanya jg renyah sewaktu dikunyah.

Taste Impression: Sedikit pahit dan tannic (rasa pada red wine, ga tepat kl dibilang sepet). Ada sedikit rasa manis yg ga bisa gw sebutkan apa, uda berusaha keras mendeskripsikan, with, maybe roasted coffee bean, not sure.

Overall Impression: Salut buat ini chocolate, setelah simpan lama di freezer (jangan pernah simpen di freezer) selama 2 bulan lebih, terus dipindahkan ke suhu ruang beberapa minggu, kualitasnya masih oke. Dg aftertaste yg cepat namun rasa yg simple, nampaknya masih worthed your money.

Rating: 3,5/5, very good!
4. Whittakers Ghanaian 70%, Australian chocolate
Notes: Roasted coffee beans, with leather (or rubber?) and smoky.
Initial Impression: Warnanya paling gelap dibandingkan yg lain, tanpa kilap. Untuk tasting, bentuknya terlalu tebal. Sewaktu dipatahkan, lumayan keras 'tuk' dg pecahan2 yg bertebaran. Dielus hingga sedikit meleleh, juga dlm waktu yg singkat, aroma kopinya menyebar.
Texture Impression: Sewaktu di dalam mulut, terasa keras dan tebalnya, agak sulit jg meleleh. Crunchy sewaktu dikunyah.
Taste Impression: Manisnya kopi, beda dengan pertama kali makan dulu. Dari awal sampe akhir, rassanya ga berubah, simple chocolate. Aftertaste yg lumayan lama, dg aroma kopi tadi. (chocolate ini ga pake kopi lho!)
Overall Impression: Pertama makan ini chocolate tanpa perbandingan, terasa sekali pahitnya di awal2. Namun sekarang, setelah Caffarel, begitu masuk mulut terasa manisnya kopi dg gula. Sepertinya chocolate ini terpukul dg Caffarel. Tapi lumayan berkesan juga. (Thanks for Susi Lawati for this one ^^)

5. Valrhona Grand Cru Guanaja 70%, French Chocolate
Notes: Terlalu banyak mencium chocolate lain, aromanya ga bisa gw deskripsikan hari ini, maybe next time.
Initial Impression: Sayang sekali chocolate ini terpecah2, padahal liat foto aslinya, desainnya unik. Kilapnya masih ada dg warna yg cukup terang buat ukuran chocolate 70% (mungkin karena Light roasted, ini ciri dr Valrhona). Sewaktu dipatahkan, suaranya uda ga terdengar, hanya feel 'tuk' massih ada. Kemudian, dielus hingga sedikit meleleh tidak menimbulkan noda chocolate, hanya terasa lengket di tangan aja. Smeel pun masih tidak berasa, selain chocolaty, hidung gw kenapa ya...
Texture Impression: Smooth, easily melted and soft when chewed.
Taste Impression: Aromanya tidak langsung keluar si, perlahan baru muncul fruity (katanya si red fruit), fresh and acid. Dulu bisa berassa pisang, tapi sekarang sepertinya tidak terasa, strange.... Maybe next time dg jenis sample yg lebih sedikit.
Overall Impression: Ini favorit gw, rasanya kompleks, sayang hari ini lg ga bs menyelami rasanya. Too much sample isn't good.
Rating: 4/5, excellent!

6. Valrhona Grand Cru Caraibe 66%, French Chocolate
Notes: Nutty, that's for today, my nose feel dull now.
Initial Impression: Sepertinya karena buruknya penyimpanan, walaupun penampilannya masih oke (kilap dan teksturnya), tp sewaktu dipatahkan, terasa lunak dan hancur berantakan (God, this was bad!).
Texture Impression: Luckily, it's still smooth. Hanya terlalu lunak sewaktu dikunyah dan juga cepat meleleh (>.<)
Taste Impression: Oh no! My palate is dull now! Cuma berasa chocolate dg sedikit roasted nut (>.<)
Overall Impression: Setelah mencoba varian Caraibe dg filling Hazelnut, ternyata berbeda aroma jg rasanya. Lain kali akan dicoba dg lebih sedikit sample biar bisa lebih meresaapi rasanya.
Rating: 3,5/5, very good!

7. Lindt Excellence Madagascar 66%, Swiss Chocolate
Notes: Tercium aroma seperti daun teh, dg aroma woody dan herbal.
Initial Impression: Kilap dan bentuknya cantik, dg suara 'tuk' yg lumayan sewaktu dipatahkan, bahkan tanpa crumble atau 'puing2', nicely done! Sudah pasti dielus hingga meleleh cukup sebentar saja, dan meninggalkan noda di jari.
Texture Impression: Smooth and a little crunchy when I chewed it. Dg waktu meleleh yg pas, tidak terlalu cepat juga tidak terlalu lambat.
Taste Impression: Sewaktu diemut, blm terasa aromanya, hanya chocolate. Namun, setelah dikunyah, akan keluar aroma citrus. Aftertastenya lumayan dan agak lama.
Overall: Dengan harga yg murah dan mudah dicari di Jakarta, ini chocolate yg pantas untuk dibeli lg kalau gw lg ngidam chocolate. Manisnya pun pas.
Rating: 3,5/5, very good!

8. Lindt Excellence Ecuador 75%, Swiss Chocolate
Notes: Woody and spicy, itu yg tercium hari ini.
Initial Impression: Mirip seperti varian Madagascar, dg warna sedikit lbh gelap. Seawktu dipatahkan, tidak meninggalkan 'pecahan2', dg suara 'tuk' yg lumayan keras. Mudah meleleh di tangan dan meninggalkan noda chocolate.
Texture Impression: Smooth of course, yg gw heran, kok bs lembut sewaktu dikunyah. Agak sulit meleleh dan menempel di mulut.
Taste: Floral, entah bunga apa, mungkin jasmine. Tannic juga lebih pahit dibanding yg lain. Aftertaste yg lumayan lama bertahan di mulut.
Overall: Wah, dua varian Lindt ini bener2 layak gw beli lg, cukup memuaskan.
Rating: 4/5, excellent!

9. Riyce' Criollo, Japan Chocolate
Notes; Jujur, ga tercium aroma apa2
Initial Impression: Dg bentuk yg mungil, pas sekali untuk tasting. Warnanya agak muda, seperti milk chocolate. Nah, sayangnya, sewaktu dipecah, dg mudah hancur berantakan dan juga berasa lembek, so bad. Dielus pun mudah meleleh dan meninggalkan noda.
Texture Impression: Syukurnya, masih terasa smooth walaupun cepat meleleh di mulut (mungkin karena terlalu kecil dipecahnya).
Taste Impression: Manisnya, dibanding yg lain, ini terlalu manis. Terus ada rasa apa yg ga bisa gw jelaskan sekarang ini, tapi rasanya familiar.
Overall Impression: Mengecewakan si, dg klaim bittersweet tp ga berasa bitter sama sekali. Mungkin dikalahkan oleh rasa chocolate lain, lain kali akan ditasting sendiri.
Rating: 3/5, still very good though!

Ahhh.... Selesai juga review singkatnya, terlalu banyak jenis, hufff! Bahkan lidah sampe terasa baal jadinya hahaha

Valrhona Guanaja 70% - Bittersweet and Elegant


Valrhona Guanaja(Coins).

Dark Chocolate 70% karya Valrhona.
Cokelat yang sangat intense, dengan sedikit note floral(bunga) dan rasa acidic-bitter(asam-pahit) yang kuat.

Valrhona Guanaja biasanya dijual dalam bentuk bar ready-to-eat, tapi kali ini gw mendapatkan Guanaja dalam bentuk "Les Feves", yaitu bentuk oval khas cokelat baking Valrhona.
Penampilan, well, gak terlalu bagus. Cokelat yang gw dapatkan sudah ditaro di kulkas, dibawa naek pesawat, naek kereta, dan segala macem. Bagian luarnya agak kasar, tapi untungnya cuman fat bloom, jadi rasa nggak rusak.
Dipegang tidak gampang leleh, cuman sedikit lemak dan noda di jari. Dipatahkan pun *TUK*, potongan garis lurus bersih(Benar2 bersih! satu garis lurus tanpa pecahan). Kalo dihirup, tercium aroma asam/kecut yang kuat, baru diikuti sedikit aroma kakao.
Masuk ke mulut, agak crunchy seperti kacang, lalu dengan cepat meleleh dengan sempurna. Tidak ada potongan besar ataupun berpasir.
Aroma pertama yang terasa, aroma kakao,langsung diikuti rasa asam yang kuat. Sangat acidic, kemudian diikuti dengan manis dan wangi bunga yang sangat tipis(jasmine tea, maybe?gak yakin penuh, ada sedikit). Terasa juga rasa gurihnya kacang-kacangan dibakar(roasted nut) dan manisnya pisang di sela-sela rasa manis dan aroma kopi. Rasa pahit-manis-asam-wangi-nya juga ngingetin gw ke rasa obat tradisional China(dried herbs).
Aftertaste terasa sangat lama kokoa dan kopi gosong(roasted coffee) yang berat, diimbangi aroma wangi yang ringan dan rasa kesat-kering(dry) di lidah dan langit-langit mulut.

Overall, gw kasih rating 9/10.
Salah satu cokelat terbaik yang pernah gw rasain.
Cokelat yang intens, cocok bagi mereka yang doyan dark chocolate.
Gw coba kasih ini ke beberapa orang yang terbiasa makan cokelat manis, dan rata-rata berkata "pahit!".
Jadi kalau suka makanan manis, gw sarankan beli cokelat lain.(Coba Guylian, Droste, atau Cadbury)
Sebaliknya, kalau suka pahitnya espresso, bolehlah coba cokelat satu ini!
You won't be disappointed.

Monday, September 6, 2010

Ritter Sport Fine Extra Dark Chocolate Bar

Salah satu cokelat komersial paling umum di Indonesia!
Cokelat Jerman Ritter Sport Amargo Extrafino.

Udah berkali-kali makan cokelat ini, baru beberapa hari yang lalu benar-benar makan untuk merasakan. Sebelomnya cuman buat iseng-iseng karena doyan aja.




Warna cokelat tua, hampir berwarna hitam. Di foto keliahatan seperti warna cokelat muda gara-gara blitz.
Diusap pake tangan cokelat ga gampang leleh, snap pun bagus, *TAK* langsung patah. Ada sedikit remah-remah(crumble) di sana sini, tapi it's OK lah.
Begitu dihirup, aroma dominan yang terasa aroma tembakau. Yeap, gw bukan perokok, tapi gw yakin aroma yang gw rasain adalah aroma tembakau. Persis kalo sebatang rokok ditempelin ke hidung lalu lu cium dalem-dalem.

Berikutnya, rasanya. Nilai plus dari cokelat ini ada di vanillanya. Rasa vanilla yang gw rasakan terasa vanilla alami, bukan vanillin(perasa vanilla sintetis).
Ketika dikunyah terasa rasa kacang(nutty flavor) dan vanilla-nya.
Tekstur cokelat firm,dikunyah terasa seperti ngunyah kacang. Kratak-kratak krutuk-krutuk. Pribadi, gw suka. Yang gak gw suka adalah hal berikutnya.
Melt alias melelehnya BURUK! Cokelat meleleh, terasa cair dan berputar di mulut, tapi sayangnya ada potongan-potongan kecil masih melayang-layang. Kalo maksa dikunyah, yang ada malah yang udah cair masuk duluan ke perut.
Setelah cokelat semua masuk, rasa yang tertinggal adalah rasa kopi gosong. Bagi mereka yang doyan baking, mungkin akan bilang ini rasa sebuk kakao gosong. Terasa kering di mulut disertai rasa robust diikuti pahit.

Overall, cokelat ini bagus bagi mereka yang doyan cokelat pahit. Cokelat ini juga bagus bagi mereka yang baru mulai tasting cokelat, karakter rasa nya keluar semua, gak ada rasa yang mbulet maupun tersembunyi.
Sedangkan bagi mereka yang doyan fine chocolate, makhluk ini bisa mengecewakan anda. Rasa kacang dan aftertaste burnt coffee terlalu kuat, plus tidak ada rasa tersembunyi yang bikin otak dan lidah penasaran.

Rating : 6/10